HISTORIOGRAFI ISLAM
Salah satu peninggalan ilmu
terpenting dalam Islam ialah penulisan sejarah atau historiografi.
Sejak pertengahan abad ke-2, penulisan sejarah, baik riwayat hidup
Nabi Muhammad s.a.w mahupun maklumat lain telah dimulakan oleh para
penulis Islam.
Salah satu karya terkena lialah
Sirah Ibnu Ishaq
karya Muhammad bin Ishaq bin Yasar (m. 768) yang kemudian disemak
oleh Ibnu Hisyam (m. 833). Buku ini lebih dikenali dengan nama Sirah
Ibnu Hisyam.
Sebagai tokoh yang istimewa di
kalangan pengikutnya, Nabi Muhammad s.a.w. menjadi pusat tumpuan
penulis Islam. Riwayat hidup baginda telah dimulakan oleh para ahli
hadis sejak pengumpulan tutur kata dan perbuatan Nabi Muhammad s.a.w.
(hadis).
Inilah pengasas
historiografi Islam. Daripada
penulisan riwayat hidup ini, penulis Islam beranjak kepenulisan
riwayat hidup para sahabat, tabiin dan generasi selanjutnya.
Penulisan ini bahkan menjadi salah
satu cabang ilmu terpenting dalam perbahasan hadis. Para ulama hadis
menyebutnya sebagai ‘ilm
al-Rijalatauilmu’
yang menjelaskan riwayat hidup peraw i hadis.
TARIKH
Orang Arab menyebut sejarah dengan
kata tarikh
(Tarikh). Penulis pertama yang menggunakan istilah tarikh
untuk penulisan
sejarah ialah IbnuJarir al-Tabari (839-923), sejarawan dari Baghdad..
Beliau menamakan bukunyaTarikh
al-Umamwa al-Muluk
(Sejarah
Bangsa dan Raja). Karya al-Tabari ini merupakan buku sejarah pertama
yang ditulis secara menyeluruh. Penulis sejarah selepas itu terhutang
budi kepada al-Tabari bukanhanya kerana mereka menggunakan buku itu
sebagai rujukan, malah turut menggunakan kaedah historiografi
al-Tabari..
ABDUR RAHMAN AL-JABARTI
Pada era moden, penulisan semula
sejarah Islam dilakukan oleh beberapa cendekiawan dari Timur Tengah
dan Asia Selatan. Di Mesir, gerakan penulisan sejarah dimulakan sejak
abad ke-18, seiring dengan gerakan kebangkitan intelektual di Negara
itu.
Sejarawan pertama Abdul Rahman
al-Jabarti (1753-1822) melalui bukunya ‘Aja’ib
al-Athar (Jejak
Ajaib), lebih banyak menumpukan pada penulisan sejarah Mamluk dan
jatuh bangunnya kerajaan Islam sehingga kemasukan penjajah Perancis
ke Mesir. Karya Sejarah penting lain ialah Tarikh
al-Tamaddun al-Islami (Sejarah
Peradaban Islam) yang
ditulis oleh Jurji Zaidan (1861-1914) dan trilogy sejarah Islam, Fajr
al-Islam, Duha al-Islam dan Zuhr al-Islam yang ditulis oleh Ahmad
Amin.
IBN KHALDUN 'MUQADDIMAH'
Antara karya sejarah yang paling
penting dan terkenal ialah Kitab
al-‘IbarwaDiwan al-Mubtada’ wa al-Khabar fi Ayyam al-‘Arab wa
al-‘Ajamwa al-Barbar
karya Ibnu Khaldun yang terdiri daripada 7 jilid. Kitab ini lebih
dikenali dengan nama pendeknya Muqaddimah
(Pengantar
Umum).
Muqaddimah
sebenarrnya merujuk kepada pengantar bagi keseluruhan kitab Ibnu
Khaldun itu. Kitab
ini juga dianggap sebagai falsafah sejarah. Dalam buku tersebut Ibnu
Khaldun juga menjelaskan teori dan metodologi penelitian sejarah
secara sistematik dan menyeluruh.
KEMUNCAK KEJAYAAN
Kemuncak penulisan sejarah dalam
Islam adalah pada abad ke-7 dan ke-8 H. Puluhan buku sejarah yang
tebalnya menyamai ensiklopedia pada era moden, ditulis oleh beberapa
orang ilmuwan Islam seperti al-Kamil
fi al-Tarikh
(Sejarah Lengkap) karya Ibnu Asir (1160-1233), Mu’jam
al-Buldan
(Kamus Negara) karya Yaqut al-Hamawi (1179-1229; sejarawan dari Iraq)
dan al-Bidayahwa
al-Nihayah
(Permulaan dan Akhir) karya Ibnu Khathir (1300-1373).
Perkembangan Historiografi Islam
Historiografi Islam adalah
penulisan sejarah yang dilakukan oleh orang muslim yang sebahagian
besar ditulis dalam bahasa Arab. Tujuan historipgrafi Islam adalah
untuk menunjukan perkembangan konsep sejarah baik di dalam pemikiran
maupun di dalam pendekatan ilmiah yang dilakukannya disertai dengan
uraian mengenai pertumbuhan, perkembangan, dan kemunduran
bentuk-bentuk ekspresi yang dipergunakan dalam penyajian bahan-bahan
sejarah.
Historiografi Islam berkaitan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan agama Islam dan kedudukan
sejarah di dalam pendidikan Islam telah memberikan pengaruh yang
menentukan tingkat intelektual penulisan sejarah. Perkembangan
peradaban Islam merupakan pencerminan besar dalam sejarah. Beberapa
hal yang mendorong perkembangan pesat bagi penulisan sejarah Islam
antara lain adanya konsep Islam sebagai agama yang mengandung
sejarah, dan adanya kesedaran sejarah yang dipupuk oleh nabi
Muhammad. Perkembangan sejarah Islam terjadi dalam 2 tahap. Pada
awalnya informasi disampaikan secara lisan, kemudian metode
penyampaian lisan tersebut dilengkapi dengan catatan tertulis yang
tidak dipublikasikan.
Sebagian besar karya-karya sejarah
Islam terdahulu banyak yang hilang karena tidak ada lembaga
penerbitan dan bahan-bahan tulis yang tahan lama, selain itu juga
disebabkan karena adanya pergantian kekuasaan sehingga karya-karya
yang ditulis di bawah kekuasaan Ummayah (660-750) banyak yang
dimusnahkan. Beberapa karya sejarawan Islam yang masih sampai
sekarang antara lain:
- Urwah ibn. Az-Zubyar (650-711), salah seorang sarjana muslim yang telah menulis buku Peperangan oleh Nabi.
- Ibn Ishaq (704-767), menulis karya sejarah besar yang paling tua yang masih ada sampai sekarang meskipun mengalami pembaharuan menjadi Biografi Nabi (Sirah). Karya ini berhubungan dengan sejarah sebelum Islam, kehidupan nabi, dan menulis sejarah para khalifah.
A. Bentuk dan Isi karya Sejarah
Tradisi Arab sebelum Islam telah
menekankan unsur fakta yang konkrit dalam sejarah dan sedapat mungkin
tidak mengalami perubahan kerana proses berfikir manusia.bentuk dasar
karya Islam adalah pernyataan sederhana, peristiwa lepas, penonjolan
watak, tanpa bobot, disusun sekaligus tanpa penjelasan mengenai sebab
musababnya. Kebenaran sejarah telah dianggap terjamin oleh sifat
jujur dari sejumlah orang yang menyampaikan suatu informasi secara
berantai sehingga disebut pula rangkaian pemberi khabar atau isnad.
Bentuk-bentk karya sejarah anatara lain:
- Khabar
Merupakan bentuk historiografi yang
paling tua yang langsung berhubungan dengan cerita perang dengan
uraian yang baik dan sempurna ditulis dalam beberapa halaman. Dalam
karya sejarah yang lebih luas, khabar digunakan sebagai laporan,
kejadian, atau cerita. Sejarawan yang menggunakan bentuk Khabar
misalnya Ali ibn Muhammad al-Madaini karyanya tentang monograf
pertempuran perorangan dan penaklukan yang dilakukan oleh orang Islam
antara lain al-Murdifat min Quraysy. Khabar mempunyai ciri khas
sebagai berikut:
-
tidak mempunyai
hubungan sebab akibat di antara dua atau lebih peristiwa-peristiwa.
-
Khabar tetap
menggunakan cerita pendek dan selalu disajikan dalam bentuk dialog
antara pelaku peristiwa.
-
Khabar merupakan
gambaran yang beraneka ragam. Dan memerlukan penyajian secara puisi.
- Kronik
Merupakan penulisan sejarah
berdasarkan urutan penguasa dan tahun-tahun kejadian. Kronik dapat
ditambah dengan hal-hal baru dalam bentuk suplemen (dyal atau ekor).
Karya sejarah yang menggunakan kronik misalnya karya Khalifah ibn
Khayyat, karyanya mengenai arti tarikh dan uraian singkat mengenai
sejarah Muhammad pada permulaan hayatnya yang ditulis dalam bahasa
Arab.
- Biografi
Biografi disusun dalam kelompok
yang disebut “tabaqah”. Karya ini mencakup sejarah hidup
orang-orang besar, tokoh-tokoh terkemuka dan orang penting yang telah
meninggal. Sejak abad ke-10, penyusunan biografi menurut abjad
merupakan cara yang diutamakan. beberapa karya biografi antara lain
al-Dzahabi dalam kitabnya Tarikh al-Islam wa thabaqat masyahir al
a”lam yang menunjukan tanggal lahir bagi nama-nama yang dicantumkan
dalam kitabnya.
- Sejarah Umum
Pada akhir abad ke-9, sejarah
politik dikaitkan dengan sejarah pemikiran dan mulai membicarakan
berbagai gejala penting dari peradaban-peradaban yang dikenal.
Karya-karya tersebut diantaranya karya sejarah dari al-Yaqubi,
berjudul Tarikh al-Yaqubi yang disebarkan oleh Goutsma di Leiden pada
tahun 1883. pada jilid pertama mengenai sejarah purbakala sejak nabi
Adam sampai pada masa agama Islam. Dalam karya ini dimasukkan juga
sejarah Israel, Hindu, Yunani, Romawi, Persia.
Sebagian besar karya historiografi
Islam adalah berkat jasa para sarjana yang terdidik dalam ilmu agama.
Kegiatan penulisan mereka menyangkut pula dengan penulisan sejarah.
Sehingga para sarjana tersebut membentuk dirinya menurut kesedaran
Islam sebagai seorang sejarawan.
1)
Sejarawan Istana
Sejarawan professional di Istana
merupakan bahagian penting di beberapa Istana. Meskipun jumlah mereka
tidak banyak tetapi mereka berjasa dalam menghasilkan karya-karya
terbaik dalam sejarah Islam. Misalnya pada akhir abad ke 10 sejarawan
Mishkawayh dan Hilal as-Sabi yang merupakan pejabat pemerintah
berhasil dan dapat memahami filsafat dan ilmu-ilmu non agama. Dan
Imad ad-Din al-Isfahani, karyanya adalah Barg ash’sha’bi yang
merupakan contoh terbaik dari suatu memoir sejarah. Karya ini
merupakan model dari suatu karya besar historiografi diplomatis dalam
Islam.
2)
Sejarawan Amatir
Para penguasa yang menulis
karya-karya sejarah dan memoir dapat dikatakan sebagai sejarawan
amatir. Sebagian besar karya-karya ini menyangkut silsilah
(genealogi).
3)
Sejarawan Profesional
Merupakan orang-orang yang
mengabdikan dirinya dalam menyusun karya-karya sejarah dan menganggap
diri mereka sebagai sejarawan. Beberapa sejarawan professional antara
lain Al-Mas’ud dan Al-Magrizi (1442).
Sejarawan muslim mempunyai
kebiasaan untuk memperkenalkan karya-karya mereka dengan pernyataan
yang berisi tujuan dari penulisan sejarah. Sistem yang
dikembangkan oleh sarjana Hadis adalah dengan cara untuk menguji
keaslian dan kebenaran hadis telah dianggap dapat diterapkan untuk
penelitian sejarah. Ada beberapa sejarawan yang membicarakan
metodologi historiografi Islam, diantaranya adalah:
a)
Muhammad ibn
Ibrahim al-Iji, dalam karyanya Tuhfatu al-Faqier ila Shahibi
al-Sarier. Kitab
ini bertujuan untuk menyajikan informasi sejarah dengan suatu
pendekatan yang sistematis untuk menentukan kepastian kebenaran
sejarah, sehingga kebenaran Islam akan memperoleh pertimbangan
sejarah yang benar.
b)
Muhyiddin Muhammad
Ibn Sulaiman al-Kafiyani, menulis karya komprehensif mengenai
historiografi Islam, metode, masalah-maslahnya, dan sejarah dengan
kitabnya Mukhtashar fi ilm al-Tarikh.
Para sejarawan muslim berpandangan
bahwa sejarah adalah media pilihan untuk memperbaiki manusia dan
sebagai persiapan untuk menghadapi hari perhitungan dari akhir dunia.
Ibn Khaldun dari Afrika Utara (1406), ia menyusun suatu sistem yang
masuk akal untuk proses sejarah ditinjau dari sudut manusia saja.
Dalam pengantarnya diuraikan bahwa manusia bergantung kepada kekuatan
materi dan psikologi. Ibn Khaldun memberi definisi sejarah dari
sudut cyclic motion.
B. Historiografi Islam
Kontemporer
Pada abad ke-19 terdapat beberapa
terjemahan karya-karya barat yang pernah terkenal. Sekarang ini
banyak sejarawan Islam yang memperoleh pendidikan barat dalam latihan
ilmiah dan metodoogi. Mereka mulai menerbitkan karya-karya sejarah
penting, seperti biografi, sosial, dan ekonomi mengenai sejarah Islam
masa lampau.
Sejarah historiografi Islam secara
umum ditulis oleh Franz
Rosenthal adalam satu karyanya A History of Muslim Historiography.
Karya ini banyak memberikan pengaruh besra dalam menelusuri sejarah
penulisan sejarah Islam.
Karya lain mengenai historiografi
Islam ditulis oleh seorang intelektual muda India yaitu Nizar
Ahmed Faruqi yang berjudul Early Muslim Historiographi
yang terbit tahun 1979. karya tersebut merupakan disertasi yang
menyajikan bahan-bahan penulisan sejarah pada permulaan Islam dan
dapat dikatakan sebagai dokumentasi yang menyajikan perspektif
penulisan sejarah pada permulaan Islam (612-750).
Karya lain yang dapat dijadikan
bahan studi historiografi Islam adalah tulisan J.H
Kramers yang berjudul “ Historiography among the Osmani Turks”.
Dan H.A.R Gibb dengan judul Tarikh yang terdapat dalam Encyclopedia
of Islam dan Studies on the Civilization of Islam yang
terbit di London tahun 1962.
historiografi islam
A. Sejarah Historiografi Islam
Historiografi Islam adalah
penulisan sejarah yang dilakukan oleh orang Islam baik kelompok
maupun perseorangan dari berbagai aliran pada masa tertentu.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan perkembangan konsep sejarah
baik dalam pemikiran maupun dalam pendekatan ilmiah. Kebanyakan
karya-karya Islam banyak ditulis dalam bahasa Arab, tetapi banyak
pula yang berbahasa lain seperti Persia dan Turki.
Historiografi Islam berkaitan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan agama Islam. Kedudukan sejarah dalam pendidikan Islam telah memberikan pengaruh yang menentukan tingkat intelektual penulisan sejarah. Perkembangan Islam merupakan pencerminan besar dalam sejarah. Dari beberapa penelitian kebudayaan menunjukan bahwa:
Historiografi Islam berkaitan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan agama Islam. Kedudukan sejarah dalam pendidikan Islam telah memberikan pengaruh yang menentukan tingkat intelektual penulisan sejarah. Perkembangan Islam merupakan pencerminan besar dalam sejarah. Dari beberapa penelitian kebudayaan menunjukan bahwa:
a. Islam sebagai suatu agama dunia telah menunjukan suatu perkembangan yang mengagumkan dalam sejarah dunia
b. Lebih jauh Islam sebagai agama telah menciptakan pula suatu peradaban.
c. Dalam perkembangan peradaban Islam, tradisi kebudayaan asing diserap, dimodifikasi, kemudian yang tidak sesuai dihilangkan.
d. Peradaban Islam menyajikan suatu sistem yang lengkap mengenai pemikiran dan tingkah laku.
Hal-hal yang mendorong perkembangan
pesat bagi penulisan sejarah Islam adalah :
1. Konsep Islam sebagai agama yang mengandung Sejarah.
Nabi Muhammad SAW merupakan puncak dan pelaksana suatu proses sejarah yang dimulai terciptanya dunia ini. Nabi juga sebagai pembaharu sosial agama yang melaksanakan kenabiannya dan untuk memberikan tuntunan bagi masa depan.
2. Adanya kesedaran Sejarah yang dipupuk oleh Nabi Muhammad
Peristiwa sejarah masa lalu dalam seluruh manifestasinya sangat penting bagi perkembangan peradaban Islam. Segala sesuatu yang dicontohkan semasa Nabi SAW hidup dijadikan suri tauladan bagi umatnya, sehingga akan mendorong terjadinya penelitian dan penulisan sejarah.
Mekanisme terciptanya sejarah Islam yaitu pada awalnya informasi disampaikan secara lisan, dan metod penyampain lisan ini (Oral Transmission) dilengkapi dengan catatan tertulis yang tidak dipublikasikan. Sebagian karya-karya sejarawan terdahulu banyak yang hilang karena belum adanya lembaga penerbitan dan bahan-bahan tulis yang tahan lama, atau juga karena adanya pergantian kekuasaan sehingga karya-karya yang ditulis dibawah kekuasaan Ummayah (650-750) banyak yang dimusnahkan. Beberapa contoh karya sejarawan Islam pada masa ini, yaitu:
• Urwah ibn. Az-Zubyar (650-711), sejarawan muslim yang menulis tentang Peperangan Oleh Nabi.
• Az-Zuhri (670-740), menulis sebuah karya mengenai “Silsilah Bangsanya.”
• Musa ibn. Uqbah (758/759), menulis berupa fragmen singkat dan tidak seluruhnya mengandung sejarah.
• Ibn Ishaq (704-767), menulis sejarah besar yang sampai sekarang masih terpelihara, walaupun mengalami perbaikan yaitu Biografi Nabi (Sirah).
Bentuk dan Isi Karya Sejarah
Tradisi Arab sebelum Islam telah menekankan unsur fakta yang kongkrit dalam sejarah, terlepas dari lingkungannya dan sedapat mungkin tidak mengalami perubahan oleh proses pikir manusia. Bentuk dasar karya sejarawan Islam adalah pernyatan sederhana, peristiwa-peristiwa lepas, tanpa bobot, walaupun aneka ragam penonjolan watak yang semuanya disusun sekaligus tanpa disertai penjelasan mengenai sebabnya. Ada beberapa macam bentuk sejarah dalam Islam yaitu
1. Konsep Islam sebagai agama yang mengandung Sejarah.
Nabi Muhammad SAW merupakan puncak dan pelaksana suatu proses sejarah yang dimulai terciptanya dunia ini. Nabi juga sebagai pembaharu sosial agama yang melaksanakan kenabiannya dan untuk memberikan tuntunan bagi masa depan.
2. Adanya kesedaran Sejarah yang dipupuk oleh Nabi Muhammad
Peristiwa sejarah masa lalu dalam seluruh manifestasinya sangat penting bagi perkembangan peradaban Islam. Segala sesuatu yang dicontohkan semasa Nabi SAW hidup dijadikan suri tauladan bagi umatnya, sehingga akan mendorong terjadinya penelitian dan penulisan sejarah.
Mekanisme terciptanya sejarah Islam yaitu pada awalnya informasi disampaikan secara lisan, dan metod penyampain lisan ini (Oral Transmission) dilengkapi dengan catatan tertulis yang tidak dipublikasikan. Sebagian karya-karya sejarawan terdahulu banyak yang hilang karena belum adanya lembaga penerbitan dan bahan-bahan tulis yang tahan lama, atau juga karena adanya pergantian kekuasaan sehingga karya-karya yang ditulis dibawah kekuasaan Ummayah (650-750) banyak yang dimusnahkan. Beberapa contoh karya sejarawan Islam pada masa ini, yaitu:
• Urwah ibn. Az-Zubyar (650-711), sejarawan muslim yang menulis tentang Peperangan Oleh Nabi.
• Az-Zuhri (670-740), menulis sebuah karya mengenai “Silsilah Bangsanya.”
• Musa ibn. Uqbah (758/759), menulis berupa fragmen singkat dan tidak seluruhnya mengandung sejarah.
• Ibn Ishaq (704-767), menulis sejarah besar yang sampai sekarang masih terpelihara, walaupun mengalami perbaikan yaitu Biografi Nabi (Sirah).
Bentuk dan Isi Karya Sejarah
Tradisi Arab sebelum Islam telah menekankan unsur fakta yang kongkrit dalam sejarah, terlepas dari lingkungannya dan sedapat mungkin tidak mengalami perubahan oleh proses pikir manusia. Bentuk dasar karya sejarawan Islam adalah pernyatan sederhana, peristiwa-peristiwa lepas, tanpa bobot, walaupun aneka ragam penonjolan watak yang semuanya disusun sekaligus tanpa disertai penjelasan mengenai sebabnya. Ada beberapa macam bentuk sejarah dalam Islam yaitu
• Khabar
(Isnad) yang merupakan bentuk historiografi Islam
yang paling tua yang langsung berhubungan dengan peristiwa sebenarnya
yang ditulis dengan uraian yang baik dan sempurna dalam beberapa
halaman saja. Dalam konteks karya sejarah lebih dikenal dengan
laporan kejadian atau cerita. Khabar mempunyai ciri-ciri khas
yaitu:
a. Tidak ada hubungan sebab akibat.
b. Khabar sudah ada sebelum Islam dan bentuknya dengan menggunakan cerita pendek. Disajikan dalam bentuk dialog antara pelaku pariwisata, sehingga meringankan ahli sejarah dalam menganalisis terhadap peristiwa.
c. Lebih banyak khabar merupakan gambaran yang beraneka ragam, penyajiannya juga dapat berupa puisi.
Contoh beberapa karya sejarah yang menggunakan bentuk khabar yaitu:
a. Ali ibn. Muhammad al-Madaini (wafat tahun 831), dalam karyanya muncul monograf tentang pertempuran-pertempuran perorangan dan penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh orang Islam, seperti al-Murdifat min Quraysy (Wanita Quraisy yang banyak suami).
b. Abu Mihnaf Luth ibn Yahya (wafat tahun 774)
c. Al-Haitsam ibn Adi (wafat tahun 821) dan Ibn Habib, karyanya merupakan kumpulan monograf dalam bentuk khabar atau Nasab.
• Kronik merupakan penyusunan sejarah berdasarkan urutan penguasa dan tahun-tahun kejadian, serta biasanya ditambah dengan hal-hal yang baru yang biasa disebut dyal atau ekor. Contoh karya sejarahnya adalah:
a. Karya Khalifah ibn. Khayyat yang ditulis dalam bahasa Arab sampai tahun 847 dan kira-kira delapan tahun sebelum penulisnya meninggal, ia menguraikan mengenai arti tarikh dan uraian singkat mengenai sejarah Muhammad pada permulaan hayatnya.
b. Yakub ibn Sufyan (wafat tahun 891), kitab sejarahnya ditulis pada pertengahan kedua abad ke-9 dan ditulis menurut urutan tahun ditambah beberapa kutipan-kutipan.
c. Ibn Abi Haithamah (wafat tahun 893), dalam karyanya menunjukan urutan tahun walaupun terbatas.
d. Ibn Jarier al-Tabari (923), karya standar yang terdiri dari beberapa jilid mengenai kronik yaitu Tarikh al Umam wa al-Muluk yang meliputi sejarah Nabi di Mekah, istri-istri Rasulullah, orang-orang murtad, biografi Abu Bakri dan lain sebagainya. Karyanya yang lain adalah Adab al-Manasik, Adab al-Nufus, Iktilaf ulama al-Amshar, Tahdzib Atsar, Jami al-Bayan al ta’wil Ayi al-Qur’an, al-Jami’fi al-Qiraat, Zali al Zail al Muzzayyal dan lain-lainnya. Tulisannya suatu saat nanti akan mempengaruhi arah penulisan sejarah selanjutnya.
• Biografi (Tabaqat/manaqib), yang mencakup sejarah orang-orang besar, tokoh-tokoh terkemuka, serta orang-orang yang telah meninggal dalam waktu yang kira-kira sama. Di dalam masyarakat Islam ada beberapa faktor yang menjadikan biografi dominan yaitu:
a. Biografi Nabi Muhammad SAW merupakan sumber utama bagi pembangunan masyarakat Islam.
b. Meriwayatkan kehidupan Nabi Muhammad SAW secara terperinci tergantung kepada para perawi secara individual.
c. Perjuangan dalam menegakan Islam sebagian besar ditunjukan oleh keunggulan pribadi para pemimpinnya yang telah berjasa dalam perjuangan itu.
Sejak abad ke-10 penyusunan biografi menurut abjad merupakan cara yang diutamakan dan berikut karya-karya berbentuk biografi:
a. Al Dzahabi dalam karyanya “Tarikh al-Islam wa thabaqat masyahir al a’lam” sanggup menunjukan tanggal lahir tiap-tiap tahun bagi nama-nama yang dicantumkannya dalam karyanya.
b. Khatib al-Baghdadi dalam karyanya “Tarikh Baghdad” tanggal kelahiran dan kematian disebutkan masing-masing dalam permulaan penulisan biografi.
c. Yaqut (1229), berjudul “Irshad al-arib ila ma’rifat al-abid”.
d. Abu Usayibah (1270), menulis tentang sejarah kedokteran disertai biografi ahli-ahli kedokteran dan tulisannya berjudul “Ujun al-anba’ fi tabagat al-atibba”.
e. Ibn Khallikan (1282), biografi tokoh-tokoh terkemuka, berjudul wafayat al-A’yun, berupa manuskrip. Pada tahun 1835-1840, buku ini diterbitkan oleh Ferdinand Wustenfield dan merupakan referensi karyanya yang berjudul Geschichtschreiber der Araber yang terbit tahun 1882. Diterjemahkan juga dalam bahasa Inggris oleh Mac Guckin de Slane (4 jilid) dengan judul Ibn Khallikans Biographical Dictionary terbit tahun 1843-1851 di Paris-London.
• Sejarah Umum, pada abad ke-9 para sejarawan banyak yang menulis tentang politik dan peristiwa-peristiwa khusus yang dikaitkan dengan pemikiran dan mulai membicarakan gejala penting peradaban yang pernah dikenal. Karya-karyanya yaitu:
a. Karya sejarah dari al-Yaqubi yang berjudul Tarikh al-Yaqubi yang dipublikasikan oleh Goutsma di Leiden tahun 1883 yang terdiri dari dua jilid. Sejarah pertama mengenai sejarah purbakala sejak Nabi Adam sampai pada masa agama Islam, dan disini juga dimasukan juga sejarah Israel, Hindu, Yunani, Romawi, Persia, dan sebagainya. Jilid kedua mengenai sejarah Islam yang berakhir sampai masa Khalifah al-Mutamid tahun 259 H.
b. Al-Mas’udi menulis tentang Muruj az-Zahab di dalamnya juga ia memasukn raja-raja Eropa yang masih berpengaruh terhadap karya-karya selanjutnya.
c. Rashid ad-Din Fadlallah (1318) dari Asia Tengah, karyanya mengenai Sejarah Umum (Jami’at-tawarikh), ditulis dalam bahasa Persia dan merupakan karya asli pertama mengenai sejarah Islam yang universal.
B. Para Sejarawan
Sebagian besar karya historiografi Islam merupakan jasa dari sarjana-sarjana terdidik dalam ilmu agama. Kegiatan penulisan mereka menyangkut pada penulisan sejarah, seperti Bukhori (870), seorang pengumpul Hadist, ia menyusun pula biografi-biografi singkat tokoh-tokoh agama dan menamakan karyanya dengan Sejarah. Dan dengan demikian ia membentuk dirinya menurut kesadarn Islam sebagai seorang sejarawan.
• Sejarawan Istana, sejarawan biasanya sangat penting di berbagai negara dan mereka diberi fasilitas untuk digunakan dalam studi sejarah. Selain itu juga dengan adanya hal itu mereka dapat menghasilkan karya-karya sejarah terbaik dalam sejarah Islam. Misalnya Imad ad-Din al-Isfahansi (1201), karyanya Barg ash’sha’bi merupakan contoh sejarah yang ditulis oleh pejabat tinggi dengan menggunakan dokumen-dokumen dan buku harian. Model ini merupakan karya besar historiografi diplomatis dalam Islam.
• Sejarawan Amatir merupakan para penguasa yang menulis karya-karya sejarah dan memoar, serta sebagian besar karyanya menyangkut silsilah (geneologis).
• Sejarawan Profesional adalah orang-orang yang mengabdikan dirinya dalam menyusun karya-karya sejarah. Misalnya Al-Mas’ud dan Al-Magrizi (1442), pada masa kekuasaan dinasti Mamluk di Mesir.
C. Tujuan dan Metodologi Historiografi Islam
Dalam kebiasaannya sejarawan Islam memperkenalkan karya-karya mereka dengan pernyataan yang berisi tujuan dari penulisan sejarah.
a. Tidak ada hubungan sebab akibat.
b. Khabar sudah ada sebelum Islam dan bentuknya dengan menggunakan cerita pendek. Disajikan dalam bentuk dialog antara pelaku pariwisata, sehingga meringankan ahli sejarah dalam menganalisis terhadap peristiwa.
c. Lebih banyak khabar merupakan gambaran yang beraneka ragam, penyajiannya juga dapat berupa puisi.
Contoh beberapa karya sejarah yang menggunakan bentuk khabar yaitu:
a. Ali ibn. Muhammad al-Madaini (wafat tahun 831), dalam karyanya muncul monograf tentang pertempuran-pertempuran perorangan dan penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh orang Islam, seperti al-Murdifat min Quraysy (Wanita Quraisy yang banyak suami).
b. Abu Mihnaf Luth ibn Yahya (wafat tahun 774)
c. Al-Haitsam ibn Adi (wafat tahun 821) dan Ibn Habib, karyanya merupakan kumpulan monograf dalam bentuk khabar atau Nasab.
• Kronik merupakan penyusunan sejarah berdasarkan urutan penguasa dan tahun-tahun kejadian, serta biasanya ditambah dengan hal-hal yang baru yang biasa disebut dyal atau ekor. Contoh karya sejarahnya adalah:
a. Karya Khalifah ibn. Khayyat yang ditulis dalam bahasa Arab sampai tahun 847 dan kira-kira delapan tahun sebelum penulisnya meninggal, ia menguraikan mengenai arti tarikh dan uraian singkat mengenai sejarah Muhammad pada permulaan hayatnya.
b. Yakub ibn Sufyan (wafat tahun 891), kitab sejarahnya ditulis pada pertengahan kedua abad ke-9 dan ditulis menurut urutan tahun ditambah beberapa kutipan-kutipan.
c. Ibn Abi Haithamah (wafat tahun 893), dalam karyanya menunjukan urutan tahun walaupun terbatas.
d. Ibn Jarier al-Tabari (923), karya standar yang terdiri dari beberapa jilid mengenai kronik yaitu Tarikh al Umam wa al-Muluk yang meliputi sejarah Nabi di Mekah, istri-istri Rasulullah, orang-orang murtad, biografi Abu Bakri dan lain sebagainya. Karyanya yang lain adalah Adab al-Manasik, Adab al-Nufus, Iktilaf ulama al-Amshar, Tahdzib Atsar, Jami al-Bayan al ta’wil Ayi al-Qur’an, al-Jami’fi al-Qiraat, Zali al Zail al Muzzayyal dan lain-lainnya. Tulisannya suatu saat nanti akan mempengaruhi arah penulisan sejarah selanjutnya.
• Biografi (Tabaqat/manaqib), yang mencakup sejarah orang-orang besar, tokoh-tokoh terkemuka, serta orang-orang yang telah meninggal dalam waktu yang kira-kira sama. Di dalam masyarakat Islam ada beberapa faktor yang menjadikan biografi dominan yaitu:
a. Biografi Nabi Muhammad SAW merupakan sumber utama bagi pembangunan masyarakat Islam.
b. Meriwayatkan kehidupan Nabi Muhammad SAW secara terperinci tergantung kepada para perawi secara individual.
c. Perjuangan dalam menegakan Islam sebagian besar ditunjukan oleh keunggulan pribadi para pemimpinnya yang telah berjasa dalam perjuangan itu.
Sejak abad ke-10 penyusunan biografi menurut abjad merupakan cara yang diutamakan dan berikut karya-karya berbentuk biografi:
a. Al Dzahabi dalam karyanya “Tarikh al-Islam wa thabaqat masyahir al a’lam” sanggup menunjukan tanggal lahir tiap-tiap tahun bagi nama-nama yang dicantumkannya dalam karyanya.
b. Khatib al-Baghdadi dalam karyanya “Tarikh Baghdad” tanggal kelahiran dan kematian disebutkan masing-masing dalam permulaan penulisan biografi.
c. Yaqut (1229), berjudul “Irshad al-arib ila ma’rifat al-abid”.
d. Abu Usayibah (1270), menulis tentang sejarah kedokteran disertai biografi ahli-ahli kedokteran dan tulisannya berjudul “Ujun al-anba’ fi tabagat al-atibba”.
e. Ibn Khallikan (1282), biografi tokoh-tokoh terkemuka, berjudul wafayat al-A’yun, berupa manuskrip. Pada tahun 1835-1840, buku ini diterbitkan oleh Ferdinand Wustenfield dan merupakan referensi karyanya yang berjudul Geschichtschreiber der Araber yang terbit tahun 1882. Diterjemahkan juga dalam bahasa Inggris oleh Mac Guckin de Slane (4 jilid) dengan judul Ibn Khallikans Biographical Dictionary terbit tahun 1843-1851 di Paris-London.
• Sejarah Umum, pada abad ke-9 para sejarawan banyak yang menulis tentang politik dan peristiwa-peristiwa khusus yang dikaitkan dengan pemikiran dan mulai membicarakan gejala penting peradaban yang pernah dikenal. Karya-karyanya yaitu:
a. Karya sejarah dari al-Yaqubi yang berjudul Tarikh al-Yaqubi yang dipublikasikan oleh Goutsma di Leiden tahun 1883 yang terdiri dari dua jilid. Sejarah pertama mengenai sejarah purbakala sejak Nabi Adam sampai pada masa agama Islam, dan disini juga dimasukan juga sejarah Israel, Hindu, Yunani, Romawi, Persia, dan sebagainya. Jilid kedua mengenai sejarah Islam yang berakhir sampai masa Khalifah al-Mutamid tahun 259 H.
b. Al-Mas’udi menulis tentang Muruj az-Zahab di dalamnya juga ia memasukn raja-raja Eropa yang masih berpengaruh terhadap karya-karya selanjutnya.
c. Rashid ad-Din Fadlallah (1318) dari Asia Tengah, karyanya mengenai Sejarah Umum (Jami’at-tawarikh), ditulis dalam bahasa Persia dan merupakan karya asli pertama mengenai sejarah Islam yang universal.
B. Para Sejarawan
Sebagian besar karya historiografi Islam merupakan jasa dari sarjana-sarjana terdidik dalam ilmu agama. Kegiatan penulisan mereka menyangkut pada penulisan sejarah, seperti Bukhori (870), seorang pengumpul Hadist, ia menyusun pula biografi-biografi singkat tokoh-tokoh agama dan menamakan karyanya dengan Sejarah. Dan dengan demikian ia membentuk dirinya menurut kesadarn Islam sebagai seorang sejarawan.
• Sejarawan Istana, sejarawan biasanya sangat penting di berbagai negara dan mereka diberi fasilitas untuk digunakan dalam studi sejarah. Selain itu juga dengan adanya hal itu mereka dapat menghasilkan karya-karya sejarah terbaik dalam sejarah Islam. Misalnya Imad ad-Din al-Isfahansi (1201), karyanya Barg ash’sha’bi merupakan contoh sejarah yang ditulis oleh pejabat tinggi dengan menggunakan dokumen-dokumen dan buku harian. Model ini merupakan karya besar historiografi diplomatis dalam Islam.
• Sejarawan Amatir merupakan para penguasa yang menulis karya-karya sejarah dan memoar, serta sebagian besar karyanya menyangkut silsilah (geneologis).
• Sejarawan Profesional adalah orang-orang yang mengabdikan dirinya dalam menyusun karya-karya sejarah. Misalnya Al-Mas’ud dan Al-Magrizi (1442), pada masa kekuasaan dinasti Mamluk di Mesir.
C. Tujuan dan Metodologi Historiografi Islam
Dalam kebiasaannya sejarawan Islam memperkenalkan karya-karya mereka dengan pernyataan yang berisi tujuan dari penulisan sejarah.
Sejarah mempunyai manfaat:
• Mengajarkan contoh-contoh, baik positif maupun negatif.
• Mengajarkan kepada setiap orang mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di dunia ini.
• Mengajarkan kepada para pemimpin politik cara mengendalikan pemerintahan yang baik.
• Sesuatu yang menarik tetapi memerlukan pemikiran.
• Mengajarkan contoh-contoh, baik positif maupun negatif.
• Mengajarkan kepada setiap orang mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di dunia ini.
• Mengajarkan kepada para pemimpin politik cara mengendalikan pemerintahan yang baik.
• Sesuatu yang menarik tetapi memerlukan pemikiran.
PENGAJIAN SEJARAH PERADABAN DAN KETAMADUNAN DI IPT MALAYSIA:
UTM:
- Islamic Science and Technology
- Islam, Modernity and Postmodernity
- Islamic Philosophy
- Islamic Economics and Finance
- Religion and Development
- Islam in the Malay World
- Decoloniality and Islamisation
- Islamic Epistemology
- Islamic Educational Philosophy
- Contemporary Islamic Thought
- Islamic Political Thought
- Science of Civilisation
- Islamic Art and Literature
- Manuscript Studies
UPM:
Globalisation and Modern Society
Globalisation and Modern Society
Comparative Religion
Philosophy of Civilisation
Selected Figures Civilisational Thoughts
Ideology and Civilisation
Philosophy of Civilisation
Selected Figures Civilisational Thoughts
Ideology and Civilisation
(ISTAC)
Islamic Civilization : Nature,
Formation and Development
The Qur’an and The Sunnah:
Foundations of Islamic Personality, Society and CulturesIslamic
Institutions: Religious, Political, Administrative, Economic, Social,
Educational, Cultural.
Islamic Art : Calligraphy,
Architecture, Music and other forms of Islamic Art
Classical, Modern and Contemporary
Islamic Civilization.
Comparative Civilizational Studies
and Inter-Civilizational Dialogue
Malay-Indonesian Islamic Thought
and Civilization
Manuscript-based studies of Aspects
of Islamic Civilization
USM:
(Kesenian Dalam Islam(HUM))
(Kesenian Dalam Islam(HUM))
Role & Influence of Islamic
Civilization in Southeast Asia
(Peranan & Pengaruh Tamaddun Islam di Asia Tenggara(HUM))
(Peranan & Pengaruh Tamaddun Islam di Asia Tenggara(HUM))
Philosophy & History of Islamic
Civilization
(Falsafah & Sejarah Tamaddun Islam(HUM))
(Falsafah & Sejarah Tamaddun Islam(HUM))
History & Philosophy of Islamic
Science
(Sejarah & Falsafah Sains Islam(HUM))
(Sejarah & Falsafah Sains Islam(HUM))
Islam Civilization
(Tamadun Islam)
(Tamadun Islam)
Sumber: IPT dan Historiografiislam