Sejarah Islam di Rusia
Islam
di Rusia adalah agama terbesar kedua[1] setelah Kristen Ortodoks[2], yakni
sekitar 28 juta penduduk atau 15 – 20 persen dari sekitar 142 juta
penduduk. Kehidupan Muslim di Rusia saat ini juga kian membaik dibanding masa
Komunis dulu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia
(Vladimir Putin) memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya dan mengakui
eksistensi Muslim Rusia.
1.
Sejarah
Muslim
pertama di wilayah Rusia terkini adalah masyarakat Daghestani di (kawasan
Derbent) selepas pentaklukan Arab (abad ke-8). Negeri Muslim yang pertama
adalah Volga Bulgaria pada tahun 922. Kaum Tatar mewarisi agama Islam dari
negeri itu. Kemudian kebanyakan orang Turki Eropa dan Kaukasia juga menjadi
pengikut Islam. Islam di Rusia telah mempunyai kewujudan yang lama, melebarkan
ke seawal penaklukan kawasan Volga Tengah pada abad ke-16, yang membawa orang
Tatar dan berkenaan Orang Turki di Volga Tengah ke dalam negeri Rusia. Pada
abad ke-18 dan ke-19, taklukan Rusia di Caucasus Utara membawa orang-orang
Muslim dari kawasan ini– Dagestan, Chechen, Circassia, Ingush, dan lain-lain ke
dalam negara Rusia.
Kievan
Rus juga telah dapat kesempatan untuk memeluk Islam dari misionaris Volga
Bulgaria, tetapi orang Slavia Timur menerima agama Kristen.
Mayoritas
Muslim di Rusia mengikuti ajaran Islam Sunni. Dalam beberapa kawasan, terutama
di Chechnya, ada tradisi Sufisme, sebuah variasi bermistik Islam yang
menegaskan pada carian jalan seorang individu bersatu dengan Tuhan. Ritual
Sufi, diamalkan untuk memberikan orang Chechen semangat kuat untuk menolak
tekanan orang asing, telah menjadi legenda di antara pasukan Rusia yang melawan
orang Chechen pada zaman Tsar. Orang Azeri juga pada sejarah dan masih lagi
pengikut Islam Syiah, disaat republik mereka terpisah dari Uni Soviet, banyak
orang Azeri yang datang ke Rusia untuk mencari pekerjaan.
Qur’an
pertama yang dicetak diterbitkan di Kazan, Rusia pada 1801. Satu lagi fenomena
yang terjadi adalah gerakan Wäisi.
2.
Demografi
Menurut
United States Department of State, terdapat sekitar 21-28 juta jumlah penduduk
Muslim di Rusia, sekurang-kurangnya 15-20 persen jumlah penduduk negara ini dan
membentukkan agama minoritas yang terbesar. Masyarakat besar Islam
dikonsentrasikan di antara warga negara minoritas yang tinggal diantara Laut
Hitam dan Laut Kaspia: Adyghe, Balkar, Nogai, Orang Chechnya, Circassian,
Ingush, Kabardin, Karachay, dan banyak bilangan warga negara Dagestan. Di Volga
Basin tengah ada penduduk besar Tatar dan Bashkir, kebanyakan mereka Muslim.
Banyak Muslim juga tinggal di Perm Krai dan Ulyanovsk, Samara, Nizhny Novgorod,
Moscow, Tyumen, dan Leningrad Oblast (kebanyakannya kaum Tatar).
3. Masjid
Secara
resmi jumlah masjid di Rusia mencapai 4750 masjid, namun jumlah sebenarnya jauh
lebih besar dan terus bertambah. Di Dagestan saja terdapat antara 1600 – 3000
masjid. Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah masjid di Tatarstan telah melebihi
1000. Di ibukota Rusia dengan jumlah pemeluk Islam yang melebihi 1 juta orang
terdapat 20 komunitas Muslim dan 5 masjid. Menurut pakar data Rusia, sedikitnya
terdapat 7000 masjid di Rusia.
4. Organisasi
Menurut
data register negara, kini telah tercatat 3345 organisasi keagamaan Muslim
lokal. Jumlah terbesar organisasi-organisasi keagamaan Muslim terdaftar di
daerah Volga (1945), diikuti Kaukasus Utara (980) dan Ural (316). Sedangkan
jumlah organisasi keagamaan Muslim di daerah lainnya lebih kecil.[1]
Mayoritas
Muslim di Rusia adalah Sunni. Terdapat dua Mazhab di Rusia, yaitu Mazhab Shafii
di Kaukasus Utara dan Mazhab Hanafi di wilayah negara lainnya.
Tiga organisasi Muslim menurut status dewan federal (pusat)
adalah:
* Dewan Mufti Rusia (berbasis di Moskwa). Pemimpinnya Mufti
Ravil Gainutdin. Dewan ini memimpin 1,686 komunitas.
* Administrasi Keagamaan Pusat dari Muslim Rusia (berbasis di Ufa). Dipimpin oleh Mufti Talgat Tadzhuddin dan mempersatukan 522 komunitas.
* Pusat Koordinasi Muslim di Kaukasus Utara yang dipimpin oleh Ismail Berdiyev, Mufti Karachai-Cherkassia dan wilayah Stavropol, dan terdiri dari 830 komunitas.
* Administrasi Keagamaan Pusat dari Muslim Rusia (berbasis di Ufa). Dipimpin oleh Mufti Talgat Tadzhuddin dan mempersatukan 522 komunitas.
* Pusat Koordinasi Muslim di Kaukasus Utara yang dipimpin oleh Ismail Berdiyev, Mufti Karachai-Cherkassia dan wilayah Stavropol, dan terdiri dari 830 komunitas.
Paska
bubarnya Uni Soviet, kebebasan beragama mulai bergeliat kembali. Salah satu
agama yang berkembang pesat di negara tersebut adalah islam. Data terakhir
mencatat populasi muslim negara itu mencapai 28 juta jiwa. Dengan jumlah itu,
Rusia menjadi negara dengan pemeluk Islam terbesar di benua Eropa.
Komunitas
muslim yang selama era Soviet tertindas dan terisolasi, kini bisa melaksanakan
kegiatan keagamaan dengan begitu semarak. Jumlah pemeluk Islam di
Rusia demikian banyak. Karena itu, prediksi umat Islam akan menjadi mayoritas
di Rusia, tampaknya bukan suatu hal yang mustahil.
Faktor
utama dari meningkatnya populasi muslim di Rusia selain runtuhnya Soviet adalah
kelahiran. Konon, diantara komunitas agama lain di Rusia, pemeluk islam dalam
merencanakan keluarga tidak memikirkan betapa sulitnya biaya hidup di Rusia.
Bagi komunitas muslim, melahirkan generasi baru yang islami merupakan misi yang
jauh lebih berharga ketimbang memikirkan kesulitan hidup di Rusia.
Pakar
Asia Tengah, Muhammad Salamah, dalam sebuah seminar tentang Islam di Rusia
mengatakan, puluhan pengkaji akademisi di Rusia telah menyimpulkan, berdasarkan
perkembangan yang terlihat dari negara-negara Muslim pecahan Uni Soviet ini,
maka pada tahun 2050 nanti negara Rusia diprediksikan akan menjadi bagian dari
negara Islam.
Salamah
kemudian menambahkan, sejak 20 tahun lalu dirinya terus mengamati perkembangan
Islam di Rusia. Semenjak Muslim di sana berada di bawah pemerintahan yang
komunis dan mengalami masa-masa pengekangan, seperti dilarangnya membawa mushaf
Al Qur’an, masjid-masjid di tutup, hingga akhirnya sekarang, Muslim Rusia telah
mendapatkan hak-hak mereka dengan baik. Dan Islam pun kini menjadi agama kedua
di negeri itu.
Salamah
juga mengatakan penyebaraan Islam di Rusia berjalan damai. Bahkan dirinya telah
mendirikan sebuah Universitas Islam di Moskow, dan mengajarkan tentang apa itu
agama Islam, termasuk kepada para politisi senior negeri itu, di antaranya
adalah Vladimar Putin, Perdana Menteri Rusia.